Teladan Bung Sjahrir Untuk Gerrard

January 02, 2015


Sudah lebih dari setengah abad negara kita merdeka. Begitu banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh para pahlawan kita dalam bentuk tenaga, pikiran, waktu, hingga yang tersulit, pengorbanan hawa nafsu, egoisme dalam diri; semua untuk mencapai satu tujuan, kemerdekaan.
Dwitunggal, Soekarna-Hatta, boleh dikatakan sebagai garda terdepan perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan, namun kita tidak boleh melupakan bahwa sejatinya roda perjuangan menuju kemerdekaan itu digerakkan oleh banyak elemen baik dari tokoh pemuda, jurnalis, satrawan, dan lain sebagainya. Soetan Sjahrir, Amir Sjarifoeddin, Tan Malaka, Sudirman, dan A.H. Nasution adalah segelintir tokoh yang turut memberikan andil pada zaman kemerdekaan.
Nama Soetan Sjahrir seharusnya tak asing lagi di telinga kita. Orang yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri termuda di dunia ini adalah orang yang mengabarkan kekalahan Jepang kepada Soekarno dan Hatta. Berdasarkan berita tersebut, golongan muda, termasuk Sjahrir, mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan secepatnya. Namun sayangnya permintaan Sjahrir dan golongan muda tersebut tidak digubris oleh Soekarno dan Hatta, karena memang mereka sedang menyiapkan kemerdekaan Indonesia melalui badan yang disediakan oleh Jepang.
Golongan muda kemudian memilih untuk menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar tuntutan mereka bisa didengar. Di sinilah Soetan Sjahrir menunjukkan sebuah sikap ksatria dengan mengesampingkan egonya dan mengutamakan kemerdekaan Indonesia. Sjahrir meminta dengan keras kepada golongan muda untuk mengembalikan Soekarno dan Hatta ke Jakarta secepatnya, karena menurutnya Soekarno dan Hatta adalah sosok yang bisa dan layak untuk mewujudkan cita-cita dan impian seluruh rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
***
Sudah seperempat abad Liverpool tidak merasakan juara di liganya. Begitu banyak perjuangan yang dilakukan para pendukung demi mewujudkan tujuan mereka, gelar juara liga Inggris, baik melalui tulisan, kicauan, seminar motivasi, sampai doa bersama.
Sebelum era nirgelar liga ini, dwitunggal Bill Shankly dan Bob Paisley mengantarkan Liverpool ke gerbang kejayaan di masa lalu. Enam gelar Liga Inggris dan tiga Piala Champions berhasil mereka raih di masa keemasan itu. Nama-nama seperti Kenny Dalglish, Graeme Souness, dan Gérard Houllier adalah sosok pemain dan juga pelatih yang sukses melahirkan banyak pemain bintang dan gelar di zaman dulu kala.
Berbicara tentang Liverpool tentu tak asing juga dengan nama Steven Gerrard. Nama yang sempat diorbitkan oleh pelatih asal Perancis, Gérard Houllier, itu adalah kapten muda Liverpool yang membawa mereka meraih gelar kelima Liga Champions di tahun 2005. Ketika Gerrard tak dimainkan sama sekali di laga melawan Swansea City awal pekan kemarin, ia seolah didesak oleh golongan muda seperti Jordan Henderson, Philippe Coutinho, Emre Can, dan Lazar Markovic untuk meninggalkan Liverpool secepatnya. Namun itu semua tak digubris oleh Gerrard sendiri. Dari 19 laga yang sudah dijalani Liverpool, 18 kali Gerrard bermain dan 16 kali diantaranya bermain selama 90 menit penuh, di umur 34 tahun!
Ketidakhadiran Gerrard di laga melawan Swansea City membuat permainan Liverpool lebih hidup. Selain apiknya permainan Emre Can sebagai bek pada skema tiga bek Liverpool, kembalinya Henderson di posisi tengah juga membuat lini tengah Liverpool stabil. Berbeda ketika mereka ditahan imbang Arsenal 2-2 di Anfield, kehadiran Gerrard di posisi tengah memaksa Henderson harus menempati posisi sayap Liverpool. Miris.
Henderson merupakan gelandang tengah yang menurut saya tak bisa diganggu gugat keberadaanya sekarang. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah Lucas Leiva atau Gerrard kah yang akan menjadi tandem Hendo di lini tengah?
Secara statistik, permainan mungkin Gerrard lebih unggul dibandingkan Lucas. Squawka mencatat  Gerrard membuat total 36 peluang dan rata-rata melakukan empat aksi bertahan yang 70.8% nya berasal dari clearances, 20% interceptions, dan 9,2% blocks. Sedangkan Lucas hanya membuat total 5 peluang, meski memiliki rataan aksi bertahan yang lebih tinggi dari Gerrard, enam aksi bertahan yang berasal dari57.7% clearances, 36.5% interceptions, dan 5,8% blocks. Namun di musim ini, dari sembilan laga di mana Lucas dimainkan, The Reds berhasil menang sebanyak enam kali, imbang dua kali dan hanya menelan satu kali kekalahan!
***
Sejalan dengan Sjahrir, Gerrard sepertinya kini mulai menurunkan egonya untuk kemaslahatan bersama. Memang sudah waktunya Gerrard meneladani perjuangan Bung Sjahrir, yang meredam egonya selama itu yang terbaik untuk bangsa Indonesia – dan untuk Gerrard, yang terbaik untuk Liverpool.
Gambar: dailymail.co.uk

You Might Also Like

1 comments

  1. What is a gambling casino site? - Lucky Club
    What is a gambling casino site? luckyclub.live Casino Games at online gambling sites: Casino Slots. The casino site offers slots, table games, live entertainment and an

    ReplyDelete